ANALISIS PRINSIP KESANTUNAN ANTAR BUDAYA PENUTUR BAHASA MANDARIN PADA TIKTOK : KAJIAN PRAGMATIK
ANALYSIS OF INTERCULTURAL POLITENESS PRINCIPLES OF MANDARIN SPEAKERS ON TIKTOK: A PRAGMATIC STUDY
Abstract
Kesopanan merupakan sistem hubungan antar manusia untuk mempermudah interaksi dan hubungan dengan meminimalisir terjadinya konflik pada suatu percakapan, terlebih jika percakapan tersebut dilakukan oleh penutur dengan dua kebudayaan berbeda (komunikasi antar budaya). Setiap budaya memiliki prinsip-prinsip kesopanan yang berbeda, tidak terkecuali dalam budaya Cina. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan prinsip-prinsip kesopanan yang biasa digunakan oleh penutur jati Bahasa Mandarin dalam berkomunikasi antar budaya dalam media sosial. Dalam konteks ini, penelitian ini dibatasi pada percakapan penutur jati dengan penutur Bahasa Mandarin keturunan Tionghoa di Indonesia dalam aplikasi Tiktok. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah prinsip-prinsip kesopanan teori Gu Yueguo (1990). Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan sumber data primer yang digunakan yaitu sampel video TikTok @tanisaxpena dan @teresa.jiaa yang merupakan penutur Bahasa Mandarin keturunan Tionghoa di Indonesia. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik observasi dan teknik dokumentasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah saat berkomunikasi, baik penutur jati maupun penutur Bahasa Mandarin keturunan Tionghoa di Indonesia, kedua penutur saling menerapkan prinsip kesopanan yaitu Self-denigration Maxim, Address Maxim, Refinement Maxim, Agreement Maxim, dan Virtue-word-behavior Maxim. Hal ini ditemukan untuk memperlancar komunikasi dalam bersosial media dengan mengurangi perbedaan gesekan kebudayaan.
Copyright (c) 2024 Bambuti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).