ANALISIS DISFEMIA DALAM PERCAKAPAN GRUP ZHENG RUNZE 365 TIAN QIANSHUI PADA APLIKASI WECHAT

在微信郑润泽365天潜水群聊中粗直语的分析

  • Nur Ramadarti Universitas Sumatera Utara
  • Vivi Adryani Nasution Universitas Sumatera Utara
  • Jessy . Universitas Sumatera Utara
Keywords: Disfemia; WeChat; Bahasa Mandarin; Percakapan Grup; Zheng Runze

Abstract

Abstract. This research aims to describe the forms and types of dysphemism in the conversations of the Zhèng Rùnzé 365 Tiān Qiánshuǐ group on WeChat, during 20 weeks from August to December 2023. This research uses a qualitative descriptive method and discourse analysis technique. The theories used dysphemism theory by Allan & Burridge (1991), with pragmatic approaches. The results of this study analyzed 28 data sets and classified them based on the type of dysphemism. The classification of types of dysphemia is 12 harsh insulting terms, negative epithets, and slurs that show disrespect, 4 comparisons of humans with animals, 4 terms of insults and slurs that use terms of mental abnormalities, 3 dirty cursing, and obscene swearing, 2 dysphemism -IST, 1 taboo terms, 1 in nicknames or hurtful greetings based on physical form, and 1 term from another language or foreign language. From the analysis of 28 data, it was found that the most frequently used form of dysphemia was sentence form dysphemia and the most frequently used type of dysphemia were harsh, insulting terms, nicknames, and negative taunts that showed disrespect. The dysphemisms found in this study show the use of dysphemisms as a form of conveying emotions, social criticism, showing social identity, and strengthening statements to be more prominent. Describing the use of dysphemism language illustrates social identity, levels of power and social status, and views on certain groups of people in social life.

Keywords: Dysphemism; WeChat; Chinese Language; Group Chat;  Zheng Runze

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan jenis disfemia dalam percakapan grup Zhèng Rùnzé 365 tiān qiánshuǐ pada aplikasi WeChat, periode percakapan 20 minggu tepatnya dari bulan Agustus sampai bulan Desember tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik analisis wacana. Teori yang digunakan adalah analisis wacana dan teori disfemia oleh Allan & Burridge (1991), dengan pendekatan sosiopragmatik. Hasil penelitian ini menganalisis 28 data dan mengklasifikasinya berdasarkan jenis disfemia. Klasifikasi jenis disfemia yaitu 12 istilah kasar yang menghina, julukan dan ejekan negatif yang menunjukkan ketidakhormatan, 4 perbandingan manusia dengan hewan, 4 istilah hinaan dan makian yang menggunakan istilah kelainan mental, 3 makian kotor dan serapah cabul yang tidak senonoh, 2 disfemia –IST, 1 istilah-istilah tabu, 1 dalam julukan atau sapaan menyakitkan berdasarkan bentuk fisik, dan 1 istilah dari bahasa lain atau bahasa asing. Dari analisis 28 data, ditemukan bahwa bentuk disfemia yang paling banyak digunakan adalah disfemia bentuk kalimat dan jenis disfemia paling banyak digunakan adalah istilah kasar yang menghina, julukan dan ejekan negatif yang menunjukkan ketidakhormatan. Disfemia yang ditemukan pada penelitian ini menunjukkan penggunaan disfemia sebagai bentuk penyampaian emosi, kritik sosial, menunjukkan identitas sosial, dan memperkuat pernyataan agar lebih menonjol. Penggunaan bahasa disfemia menggambarkan identitas sosial, tingkatan kekuasan dan status sosial, serta pandangan terhadap kelompok masyarakat tertentu dalam kehidupan sosial.

Kata Kunci: Disfemia; WeChat; Bahasa Mandarin; Percakapan Grup; Zheng Runze

Published
2025-06-03
How to Cite
Ramadarti, N., Nasution, V., & ., J. (2025). ANALISIS DISFEMIA DALAM PERCAKAPAN GRUP ZHENG RUNZE 365 TIAN QIANSHUI PADA APLIKASI WECHAT. Bambuti, 7(1), 25-44. https://doi.org/10.53744/bambuti.v7i1.154